Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2024 berlangsung dengan penuh antusiasme pada 6 Oktober 2024, di JIExpo Kemayoran. Tema utama debat adalah Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global. Tiga pasangan calon, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto, dan Pramono Anung-Rano Karno, saling adu visi dan solusi terkait masa depan Jakarta.
Ridwan Kamil-Suswono (Nomor Urut 1)
Ridwan Kamil fokus pada isu pengangguran, terutama di kalangan generasi muda. Ia berjanji untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, terutama bagi generasi Z, melalui program-program berbasis teknologi dan inovasi. Ia juga menekankan pada pentingnya pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri global. Menurutnya, Jakarta harus menjadi kota yang mampu menghasilkan talenta-talenta siap pakai di pasar global, melalui pengembangan SDM dan pendidikan berkualitas.
Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto (Nomor Urut 2)
Pasangan ini menekankan pentingnya membangun Jakarta berdasarkan nilai-nilai moral dan adab. Dharma menyoroti bahwa pembangunan fisik dan ekonomi harus diimbangi dengan penguatan nilai budaya dan spiritual masyarakat Jakarta. Menurutnya, adab merupakan pondasi untuk membangun kota global yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga bermartabat. Mereka berjanji untuk membawa Jakarta menjadi kota yang seimbang antara modernitas dan kearifan lokal.
Pramono Anung-Rano Karno (Nomor Urut 3)
Pramono dan Rano Karno menonjolkan rencana besar mereka untuk menjadikan Jakarta lebih bersih, nyaman, dan sejahtera. Pramono memperkenalkan gagasan “Benyamin S Award,” penghargaan untuk Jakarta yang lebih bersih, indah, dan nyaman, terinspirasi oleh legenda Betawi, Benyamin Sueb. Mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur kota dengan pendekatan ramah lingkungan, dan menjadikan Jakarta kota global yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat. Pramono menambahkan bahwa mereka siap membawa transformasi nyata untuk menjawab tantangan urban yang semakin kompleks.
Debat ini memberikan kesempatan bagi para pemilih untuk memahami lebih dalam visi dan program masing-masing pasangan calon. Dengan berakhirnya debat ini, para calon diharapkan dapat menyempurnakan program-program yang mereka tawarkan untuk merebut hati warga Jakarta.