Unitomo Gelar 1st International Conference ICEBEMA 2024, Dorong Inovasi Bisnis Berkelanjutan di Era Ekonomi Hijau

Pada Sabtu (25/10), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Dr. Soetomo Surabaya (Unitomo) mencatat sejarah baru dengan menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk 1st International Conference on Economics, Business, Entrepreneurship, Management, and Accounting (ICEBEMA) 2024. Acara ini berlangsung di Auditorium Ki Moh Saleh dengan tema utama “Driving Innovation and Sustainable Business in Green Economy Era Through Digital Entrepreneurship.” Mengusung konsep hybrid, ICEBEMA 2024 membuka kesempatan bagi akademisi dan praktisi dari dalam maupun luar negeri untuk turut berpartisipasi, sehingga konferensi ini menjadi wadah diskusi global yang inklusif dan relevan.

FEB Unitomo menghadirkan narasumber berpengaruh dari empat negara, yakni Malaysia, Filipina, India, dan Thailand, serta tokoh-tokoh penting di Indonesia. Di antara para undangan terhormat yang hadir adalah Ketua Umum IDEI, Prof. Hary Soegiri, dan sejumlah rektor dari universitas ternama di Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan Unitomo dalam menjadikan konferensi ini sebagai forum yang mengedepankan pertukaran ilmu dan kolaborasi internasional di bidang ekonomi dan bisnis.

Bacaan Lainnya

Pembicara Kunci dalam ICEBEMA 2024

Sejumlah tokoh ternama turut menjadi pembicara kunci dalam konferensi ini, memberikan wawasan mendalam mengenai ekonomi hijau dan inovasi bisnis digital. Di antaranya adalah Sandiaga Salahuddin Uno dan Emil Elestianto Dardak dari Indonesia, Sam Toong Hai dari Universitas Internasional INTI, Malaysia, Aman Agarwal dari Indian Institute of Finance, India, Mazuri Abd. Ghani dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia, Marlon Rael Astillero dari Thai Global Business Administration Technological College, Thailand, dan Edgar R. Delalamon dari Holy Angel University, Filipina. Kehadiran tokoh-tokoh ini memberi nilai tambah pada ICEBEMA, menjadikannya acara yang sarat akan ide-ide inovatif dan relevan dengan kondisi ekonomi global saat ini.

Dalam sambutannya, Rektor Unitomo, Prof. Siti Marwiyah, menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian FEB Unitomo dalam menyelenggarakan ICEBEMA dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir. “Ini adalah langkah besar bagi FEB Unitomo untuk semakin dikenal dalam komunitas akademik internasional. Kami berharap ICEBEMA dapat menjadi agenda tahunan yang memperkuat kolaborasi global dan mendorong inovasi di bidang ekonomi dan bisnis,” ujarnya. Prof. Siti berharap agar konferensi ini dapat berperan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta mendukung praktik bisnis berkelanjutan di masa depan.

Emil Dardak: Peran Tata Kelola Perusahaan dalam Era Digital

Emil Elestianto Dardak, salah satu pembicara kunci dalam konferensi ini, menyoroti pentingnya tata kelola perusahaan dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas bisnis di era digital. Menurut Emil, tata kelola yang baik merupakan fondasi utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap dunia bisnis. “Corporate governance memegang peranan kunci dalam membangun kepercayaan publik dan meningkatkan akuntabilitas di dunia bisnis. Dalam lingkungan bisnis yang semakin transparan, perusahaan harus lebih proaktif dalam mengadopsi praktik tata kelola yang kuat,” jelas Emil.

Selain itu, Emil juga menekankan pentingnya strategi mitigasi risiko terhadap penipuan korporat dan kesalahan pelaporan keuangan. Ia menyarankan perusahaan untuk mengimplementasikan sistem audit yang ketat serta pemantauan berkelanjutan sebagai langkah strategis dalam mengurangi risiko tersebut. “Penerapan sistem audit yang ketat dan pemantauan berkelanjutan bisa menjadi strategi efektif dalam memitigasi risiko fraud dan pelaporan keuangan yang menyesatkan,” tambahnya. Emil juga mencatat bahwa perkembangan teknologi digital memaksa praktik audit untuk beradaptasi agar tetap relevan, dengan mengadopsi sistem audit digital yang lebih responsif dan adaptif.

Partisipasi yang Luar Biasa di ICEBEMA 2024

Dekan FEB Unitomo, Prof. Sukesi, mengungkapkan kebahagiaannya atas partisipasi yang luar biasa dari para akademisi dan praktisi di konferensi ICEBEMA ini. “Syukur Alhamdulillah, antusiasme peserta sangat tinggi. Sebanyak 211 artikel telah dikirimkan, dan jumlah peserta mencapai 436 orang, yang terbagi dalam beberapa sesi online dan offline,” ungkap Prof. Sukesi. Ia juga menyatakan komitmennya untuk menjadikan ICEBEMA sebagai agenda rutin, dengan harapan agar para peneliti dapat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas karya tulis ilmiahnya.

Keinginan FEB Unitomo untuk menjadikan ICEBEMA sebagai acara tahunan bertujuan agar konferensi ini terus memberikan dampak positif bagi perkembangan ilmu ekonomi, bisnis, dan manajemen, baik di Indonesia maupun internasional. “Dari acara ini, saya berharap ke depan para penulis dan peneliti dapat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas tulisan mereka, yang tentunya akan berdampak positif pada ICEBEMA mendatang,” tambahnya.

Antusiasme Peserta: Pembelajaran dan Kolaborasi

Antusiasme terhadap konferensi ini juga dirasakan oleh peserta dari luar Unitomo. Dr. Trisnowati, dosen dari Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai Lampung, menyampaikan kesan positifnya terhadap acara ini. “Konferensi internasional ini sangat menginspirasi, terutama bagi kami yang ingin mempelajari lebih dalam tentang inovasi bisnis dan ekonomi hijau, serta tentunya membuka peluang kolaborasi dan networking penelitian. ICEBEMA memberikan perspektif baru yang relevan untuk diimplementasikan,” katanya.

Dengan keberhasilan penyelenggaraan ICEBEMA 2024, FEB Unitomo semakin memperkokoh posisinya sebagai pusat pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis yang berfokus pada keberlanjutan dan inovasi digital. Konferensi ini bukan hanya menjadi wadah pertukaran ilmu pengetahuan tetapi juga sebagai jembatan untuk membangun jejaring internasional yang kuat, yang diharapkan dapat berkontribusi positif dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Melalui agenda tahunan seperti ICEBEMA, FEB Unitomo siap mendukung para akademisi dan praktisi untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi yang berkelanjutan di era ekonomi hijau.

Pos terkait