Iqbal-Dinda: Pasangan Kuat Siap Bawa NTB Menuju Era Baru di Pilkada 2024

Pilkada Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024 menjadi ajang kompetisi yang penuh tantangan, dengan beberapa pasangan calon yang menawarkan visi besar untuk provinsi ini. Salah satu pasangan yang mencuri perhatian adalah Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Kombinasi antara pengalaman internasional Iqbal sebagai diplomat dan kepemimpinan Dinda di level lokal sebagai mantan Bupati Bima, memberikan harapan besar bagi masyarakat NTB untuk membawa perubahan yang nyata dan relevan dalam pembangunan.

Profil Lalu Muhammad Iqbal

Lalu Muhammad Iqbal dikenal luas sebagai seorang diplomat Indonesia yang memiliki pengalaman mendalam di berbagai posisi strategis, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebelum mencalonkan diri dalam Pilkada NTB 2024, Iqbal menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Turki, di mana ia berperan aktif dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki. Di mata publik, Iqbal dianggap sebagai sosok visioner yang memahami betul bagaimana membawa NTB ke peta dunia, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dalam diplomasi dan kerja sama internasional.

Bacaan Lainnya

Iqbal sering menekankan bahwa NTB memiliki potensi besar yang belum digarap secara maksimal, terutama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, NTB dengan kekayaan alam dan budaya yang dimilikinya, bisa menjadi pusat perhatian global. “Kita harus bisa membawa NTB ke tingkat internasional, bukan hanya dalam konteks pariwisata, tetapi juga dalam hal perdagangan, investasi, dan pendidikan,” kata Iqbal dalam salah satu kampanyenya.

Dengan latar belakang internasional, Iqbal membawa strategi global ke dalam kampanye Pilkada NTB. Dia berjanji untuk membuka akses yang lebih luas bagi NTB untuk mendapatkan investor asing, mengembangkan teknologi, dan memperluas pasar internasional bagi produk lokal. Menurutnya, era digitalisasi harus dimanfaatkan sepenuhnya agar NTB bisa berkembang dengan cepat dan berkelanjutan.

Profil Indah Dhamayanti Putri

Indah Dhamayanti Putri, yang akrab disapa Dinda, adalah mantan Bupati Bima yang dikenal dengan dedikasi dan komitmennya terhadap pengembangan daerah. Selama memimpin Bima, Dinda berfokus pada peningkatan infrastruktur, akses pendidikan, serta pemberdayaan perempuan. Kepemimpinan Dinda di Bima dianggap sukses dan memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan sosial daerah tersebut.

Pengalaman Dinda dalam memimpin daerah yang memiliki tantangan besar, seperti Bima, menjadi salah satu alasan kuat mengapa masyarakat NTB mempercayainya. Dinda dipandang sebagai pemimpin yang peka terhadap kebutuhan masyarakat akar rumput dan mampu menavigasi birokrasi daerah dengan baik. Dalam kampanyenya, Dinda sering berbicara tentang pentingnya keberlanjutan program-program yang pro-rakyat, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan.

Visi dan Misi Iqbal-Dinda

Pasangan Iqbal-Dinda hadir dalam Pilkada NTB 2024 dengan visi membawa NTB menjadi provinsi yang maju dan kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu program unggulan mereka adalah memodernisasi infrastruktur NTB agar mampu bersaing dengan provinsi-provinsi maju lainnya di Indonesia. Selain itu, mereka berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di NTB, dua sektor yang mereka anggap kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Iqbal-Dinda juga menyoroti pentingnya memperkuat sektor pariwisata NTB. Menurut mereka, potensi pariwisata NTB, khususnya di Lombok dan Sumbawa, bisa jauh lebih optimal jika dikembangkan dengan pendekatan yang lebih modern dan berkelanjutan. Salah satu rencana mereka adalah meningkatkan konektivitas wilayah di NTB, baik secara fisik maupun digital, untuk memastikan wisatawan internasional dan investor lebih mudah mengakses provinsi tersebut.

“Kami tidak hanya ingin NTB dikenal sebagai destinasi pariwisata, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan perdagangan di Indonesia bagian timur,” ujar Iqbal dalam salah satu kampanyenya. Dalam visi mereka, NTB di masa depan akan menjadi salah satu provinsi terkemuka dalam hal pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada pengembangan ekonomi berbasis teknologi dan inovasi.

Selain itu, pasangan ini berkomitmen untuk memberdayakan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di NTB. Mereka percaya bahwa dengan pemberdayaan UMKM, NTB akan memiliki ekonomi yang lebih inklusif dan mampu mengurangi tingkat pengangguran. Dinda, yang memiliki pengalaman langsung dalam pemberdayaan ekonomi lokal, mengatakan bahwa keberpihakan pada pengusaha kecil dan menengah harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun pasangan Iqbal-Dinda memiliki visi yang kuat dan dukungan yang cukup signifikan, mereka tidak luput dari tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah meyakinkan pemilih di wilayah-wilayah terpencil, yang mungkin belum sepenuhnya merasakan dampak dari pembangunan yang dijanjikan. Selain itu, persaingan dengan pasangan calon lain, terutama pasangan Rohmi-Firin yang saat ini memimpin survei elektabilitas, menjadi tantangan tersendiri.

Iqbal-Dinda juga harus menghadapi tantangan dalam hal memperluas jaringan dukungan politik di tingkat lokal. Mereka berusaha menggalang dukungan dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk dari komunitas petani, nelayan, dan pekerja informal yang menjadi mayoritas penduduk NTB.

Dukungan dari Masyarakat

Meskipun ada tantangan, pasangan Iqbal-Dinda tetap optimis dengan dukungan yang terus mengalir dari masyarakat. Banyak yang melihat kombinasi antara pengalaman internasional Iqbal dan pengalaman lokal Dinda sebagai sesuatu yang unik dan berpotensi membawa perubahan yang nyata di NTB.

Iqbal dan Dinda telah banyak menggelar pertemuan dan dialog dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, dan perempuan, untuk mendengar langsung aspirasi mereka. Salah satu pesan utama yang mereka sampaikan adalah pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang kami buat nantinya adalah kebijakan yang benar-benar berasal dari kebutuhan dan keinginan masyarakat,” kata Dinda.

Pos terkait